Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ungkap Keindahan Makam, Ridwan Kamil Tak Sengaja Bongkar Fakta: Eril Hidup di 3 Benua Lewat 3 Elemen

 

Ungkap Keindahan Makam, Ridwan Kamil Tak Sengaja Bongkar Fakta: Eril Hidup di 3 Benua Lewat 3 Elemen

Keluarga Ridwan Kamil. (Instagram/ataliapr)
Keluarga Ridwan Kamil. (Instagram/ataliapr)

Matamata.com - Ridwan Kamil telah memperlihatkan kondisi terkini makam anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz. Dalam video singkat yang dibagikan Kang Emil, tampak pemandangan yang begitu indah mengelilingi makam Eril.

Hamparan sawah luas membentang. Bunga-bunga, pepohonan, dan tanaman indah pun menghiasi tempat peristirahatan terakhir Eril.

"Greetings from beautiful Tigerwater yang indah permai. Dear warga tercinta, jika ingin mendoakan sambil berziarah, waktunya adalah jam 08.00-17.00. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil, Selasa (14/6/2022).

Ridwan Kamil ungkap keindahan makam Eril. (Instagram/ridwankamil)

Video itu juga sempat menyorot nisan Eril, yang mana secara tidak langsung Ridwan Kamil membongkar dua fakta unik perihal kehidupan Eril.

Bila diperhatikan, Eril hidup di tiga benua. Seorang netizen menyebut bahwa Eril lahir di benua Amerika, besar di benua Asia, dan meninggal di Eropa.

"Dilihat dari nisannya baru ngeh (sadar) kalau Eril hidup di 3 benua. Lahir di benua Amerika, besar di benua Asia, dan meninggal di Eropa. Luar biasa cerita kehidupanmu bahkan kematianmu juga Masya Allah luar biasa. Entah apa makna cerita kehidupanmu bagi kami nanti, Insya Allah Husnul khotimah," komentar netizen.

Ridwan Kamil ungkap keindahan makam Eril. (Instagram/ridwankamil)
Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Selain itu, fakta menarik lainnya adalah, Eril melewati tiga elemen.

"Amin… Dan A Eril juga melewati 3 elemen yaitu Air, Udara, dan Tanah. Allah Akbar luar biasa kamu Eril," timpal netizen yang lain.

Seperti diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz terseret arus saat berenang di sungai Aare, Bern, Swiss pada 26 Mei 2022 waktu setempat.

Jasad Emmeril Kahn Mumtadz ditemukan tersangkut di bendungan Engehalde, Bern, Swiss pada 8 Juni 2022 waktu setempat.

Jenazahnya kemudian dibawa pulang dan tiba di Indonesia pada Minggu (12/3/2022).